Tazkiyatun Nafs

Sa’atnya Taubat

Oleh Kangata.

Setiap manusia siapapun dia, pasti pernah melakukan apa yang namanya dosa atau maksiat, besar kecilnya tergantung dari masing-masing manusia tersebut. Intinya setiap manusia pasti pernah berbuat kesalahan dan kekhilafan karena itu adalah tabia’at manusia. Bukankah manusia itu adalah tempatnya salah dan lupa, Rasululloh Sholallahu ‘Alaihi Wassalam pernah bersabda: “setiap bani Adam pasti pernah berbuat dosa, dan sebaik-baik manusia yang berdosa adalah yang bertaubat”.

Alloh Azza Wajalla sungguh telah memberikan kepada kita pelajaran yang sangat berharga tentang ketergelinciran manusia kepada pelanggaran-pelanggaran perintah dari Alloh Subhanahu Wata’ala, yaitu kisah Bapak Manusia, Adam ‘Alaihi Salam saat masih berada di syurga.

Ketika Adam dan Isterinya Hawa masih berda di tempat yang sangat indah dan sgala apa pun bisa diraih dan Tuhan-Nya pun berfirman silahkan kau dan isterimu menikmati semua fasilitas yang ada di surga ini, tapi jangan kau dekati “pohon terlarang” ini. Seiring berjalannya waktu dan Iblis pun tak pernah tinggal diam membiarkan Adam begitu saja menikmati segala kenikmatan di Syurga. Karena Adam lah Iblis dilaknat Alloh, hanya karena tidak mau bersujud kepada Adam disaat Alloh memerintahkan para Malaikat dan Iblis sujud kepada Adam. Malaikat pun sujud dengan perintah Alloh dan hormat kepada orang yang mengetahui segala nama-nama di seluruh alam.

Awalnya Iblis menggoda Adam dengan membisikan kepadanya bahwa Alloh melarang kalian berdua mendekati pohon ini karena Alloh tidak ingin kalian kekal di sini (syurga) atau menjadi malaikatnya. Adam pun masih bisa menepis godaan ini. Tak putus asa karena gagal menggoda Adam, Iblis pun tak kehabisan cara, Iblis beralih menggoda Hawa untuk segera mendekati pohon tersebut, Hawa pun termakan rayuan dan godaan sang Iblis. Melihat hal tersebut akhirnya Adam pun menjadi lunak dan ikut bersama isterinya untuk mendekati pohon dan bukan hanya sampai disitu, Iblis pun menyuruh Adam dan Hawa agar memakan buah dari pohon terlarang tersebut.

Akhirnya murka lah Alloh, Adam dan isterinya tersuir dari syurga dan harus menjalani kehidupan yang sangat berbeda dengan kehidupan sebelumnya. Yaitu kehidupaan di dunia yang penuh dengan penderitaan. Tapi sebelum turun ke bumi Adam diberi pesan terakhir di gerbang syurga, “sebagian dari kamu adalah musuh bagi kalian, barang siapa yang mendapat petunjuk dari-Ku maka tidak akan tersesat dan tidak akan menderita. Dan barang siapa yang menolak petunjuk dari-Ku maka dia akan tersesat”…

Adam pun menyesali perbuatannya tersebut dan bertaubat kepada Alloh dengan sebenar-benarnya taubat, Alloh yang Maha Rahman memberikan beberapa kalimat yang diberikan kepada Adam untuk diucapkan ketika bertaubat. Akhirnya Alloh menrima taubat Adam dan menjadikan dia Khalifah dan seorang Nabi di dunia.

Melihat kisah diatas kita harus mengambil ibroh dari kisah ketergelinciran kecil Adam dan dia kembali kepada Alloh dengan bertaubat. Untuk itu Alloh mengampuni Adam. Lihatlah Iblis la’natulloh ‘alaih, dia dengan sombongnya telah menolak perintah Alloh untuk bersujud kepada Adam, dia enggan dan sombong. Alih-alih dia meminta maaf bahkan dia malah minta ditangguhkan umurnya sampai hari kiamat walaupun harus menanggung konsekwensinya dia dan bala tentaranya akan masuk Neraka. Dia pun menyetujui perjanjian tersebut.

Kita pasti pernah berodosa, sebagai manusia beriman kita pun harus segera kembali kepada Alloh dengan bertaubat kepadaNya dari segala perbuatan dosa kita. Para ulama memberikan rincian bahwa syarat bertaubat minimal ada empat hal:

1. berhenti dari maksiatnya
2. menyesali perbuatannya
3. berjanji tidak akan mengulangi lagi
4. dan meminta halal bagi berhubungan dengan hak-hak adami, misal jika dia mencuri maka harus mengembalikan barang tersebut.

Demikian semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi penulis dan kepada sahabat kaum muslimin semuanya. Semoga Alloh menghimpun kita bersama orang-orang yan senantiasa membersihkan diri. Amiin.

Posted in: Tazkiatun Nufus